Memang jika dilihat dari potensi alami yang dimilik Batam, tidak secara menyeluruh menjadikan Batam ini menjadi kota seperti Bali dan Lombok, karena penggunaan sebagian besar tata ruang dari kota ini adalah lebih mengarah kepada bidang industri, perdagangan, alih kapal dan pariwisata.
Kawasan Industri Kabil
Kawasan On Shore, Mc Dermott, Batu Ampar
Kawasan Industri Batamindo, dilihat dari udara
Kapal Kargo yang sedang bersandar, Batu Ampar
Salah satu kawasan pariwisata di Batam, Harris Resort, Marina City, Batam
Oleh karena itu potensi wisata yang layak dijual kepada wisatawan domestik dan mancanegara adalah obyek wisata manajerial berbagai potensi yang ada seperti wisata MICE, Wisata Belanja (Great Sale), Wisata Kuliner, Wisata Religi bahkan Wisata Sejarah di ex-Camp Pengungsi Vietnam. Dengan tidak adanya Obyek Wisata Alami di Batam, membuat para pengambil kebijakan di Batam untuk melakukan pembenahan-pembenahan dari berbagai potensi wisata yang benar-benar mampu bersaing dengan potensi sejenis yang dimiliki oleh daerah lain di Indonesia atau mancanegara.
Konsep Wisata manajerial yang baik senantiasa mengedepankan Kenyamanan (safety), Kepuasan dan Kebetahan (3K) tersebut. Kenyamanan sangat terkait dengan infrastruktur yang mendukung perjalanan wisata tersebut mulai destinasi di entry-entry point, masuk ke pelabuhan berbagai stakeholders di pelabuhan atau bandara tersebut memberikan kenyamanan dalam kunjungan tersebut.
Kemudian masuk ke sarana transportasi yang digunakan sepanjang aksesibilitas dari entry-point ke obyek-obyek wisata yang dituju juga menhasilkan pelayanan yang memberi kenyamanan. Intinya adalah Sukseskan Kunjungan Batam Tahun 2010 dan jadikan Batam ini kota Hijau yang asri dan nyaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar